Cari Blog Ini

Rabu, 15 Juni 2011

BAB 11 TEORI KONSOLIDASI AKUNTANSI PUSH DOWN, DAN USAHA PATUNGAN

Teori induk entitas didasarkan pada asumsi bahwa laporan keuangan konsolidasian adalah perluasan dari laporan induk entitas dan harus dibuat dari sudut pandang pemegang saham induk entitas. Dalam teori induk entitas, laporan keuangan konsolidasian dibuat untuk kepentingan pemegang saham entitas induk, dan pemegang saham hak non pengendalian tidak diharapkan mengambil manfaat untuk dari laporan tersebut. Laba bersih konsolidasian dalam teori induk entitas merupakan ukuran laba bagi pemegang saham induk entitas.
Teori entitas menggambarkan pandangan lain dari konsolidasi. Teori ini dikemukakan oleh Prof. Maurice Moonitz dan dipublikasikan oleh Asosiasi Akuntansi di Amerika (American Accounting Association) pada tahun 1944 dengan judul “ The Entity Theory of Consolidated Statements”. Hal utama dari teori entitas adalah bahwa laporan konsolidasian mencerminkan sudut pandang keseluruhan entitas usaha, yang menilai secara konsisten sumber daya yang dikendalikan entitas.

PERBANDINGAN TEORI KONSOLIDASI
Perbedaan mendasar antara teori induk entitas, teori entitas dan teori kontemporer, yaitu teori induk perusahaan mengambil sudut pandang pemegang saham induk entitas dan teori entitas memfokuskan pada keseluruhan entitas konsolidasi. Sebaliknya, teori kontemporer memandang pemegang saham dan kreditor induk entitas sebagai pemakai utama laporan keuangan konsolidasi, namun mengasumsikan tujuan pelaporan posisi keuangan dan hasil operasi adalah bagi entitas usaha tunggal.

Pelaporan Laba
Laba bersih konsolidasian adalah ukuran laba bagi pemegang saham induk entitas dalam teori induk perusahaan dan teori entitas. Teori entitas memerlukan perhitungan laba bagi seluruh pemegang saham, yang disebut sebagai “teori laba bersih konsolidasian”. Total laba bersih konsolidasian kemudian dialokasikan kepada pemegang saham hak non pengendalian dan mayoritas, dengan pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan. Laba bersih konsolidasi dalam praktik yang ada menggambarkan teori induk entitas. Tetapi praktik akuntansi yang lebih disukai, yaitu teori kontemporer, menunjukan pendapatan hak non pengendalian sebagai pengurang dalam menentukan laba bersih konsolidasian, dan melaporkan ekuitas pemegang saham kosolidasi.

Penilaian Aset
Dalam Teori induk entitas, asset anak entitas dikonsolidasikan pada nilai bukunya, ditambah dengan bagian induk entitas dari kelebihan nilai wajar asset atas nilai bukunya. Dengan kata lain, aset anak entitas dinilai kembali hanya sebatas pengambilan asset bersih (termasuk goodwill) oleh induk entitas. Kepemilikan hak non pengendalian dalam asset bersih anak entitas dikonsolidasikan pada nilai bukunya.
Dalam teori entitas, asset dan liabilitas anak entitas dikonsolidasikan pada nilai wajarnya dan kepemilikan hak non pengendalian dan mayoritas atas asset bersih itu diperlakukan secara konsisten. Tetapi perlakuan yang konsisten ini diperoleh melalui praktik yang masih dipertanyakan dalam penilaian anak entitas dengan dasar harga yang dibayar induk entitas untuk memperoleh kepemilikan mayoritas.
Masalah lain sehubungan dengan penilaian anak entitas dalam teori entitas muncul setelah induk entitas mendapatkan kepemilikannya ketika induk entitas secara penuh mengontrol anak entitas, saham yang dimiliki oleh pemegang saham hak non pengendalian tidak lagi mencerminkan kepemilikan ekuitas dalam pengertian umum.

Keuntungan dan Kerugian yang Belum Direalisasi
Dalam teori induk entitas, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari penjualan arus-atas dieliminasi sejumlah presentase kepemilikan entitas induk dalam anak entitas. Bagian dari keuntungan dan kerugian yang tidak dieliminasi berkaitan dengan kepemilikan hak non pengendalian, dan sudut pandang induk entitas, direalisasi oleh pemegang saham hak non pengendalian.
Seluruh keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dieliminasi dalam menentukan laba bersih konsolidasian menurut teori entitas. Dalam hal penjualan arus-ke atas, jumlah yang dieliminasi dialokasikan antara laba untuk pemegang saham hak non pengendalian dan pemegang saham mayoritas berdasarkan presentase kepemilikan mereka.
Pengeliminasian keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dalam teori kontemporer mengikuti pola dan konsistensi teori entitas.

Keuntungan dan Kerugian Konstruktif
Pola akuntansi untuk keuntungan dan kerugian konstruktif dari akuisisi hutang antar entitas menurut ketiga teori tersebut sama dengan pola akuntansi untuk keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi. Keuntungan dan kerugian dari penarikan konstruktif hutang dalam teori kontemporer diperlakukan sama dengan teori entitas.

Konsep Kesatuan Ekonomi – Pembelian Goodwill
Dengan metode ini, proses konsolidasi untuk asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi dinilai secara konsisten pada nilai wajar pada saat penggabungan usaha dilakukan. Pendukung pendekatan ini mengakui bahwa induk entitas akan mau membayar sejumlah premi untuk memperoleh kendali atas entitas lain, dan premi tersebut tidak berhubungan dengan nilai wajar anak entitas.
Oleh sebab itu tidak ada perhitungan nilai tersembunyi goodwill yang harus dilakukan, dan hanya goodwill yang benar-benar dibayar yang dilaporkan pada laporan konsolidasian. Jika standar FASB berdasarkan teori entitas atau konsep kesatuan ekonomi – akan diterbitkan metode pembelian goodwill, yang akan menjadi bagian dari teori kontemporer. Teori kontemporer akan terus berevolusi bersama dengan perubahan standar akuntansi.

ILUSTRASI – KONSOLIDASI DENGAN TEORI INDUK ENTITAS DAN TEORI ENTITAS
Pembelian gabungan usaha Pedrich corporation dan Sandy Corporation pada tanggal 1 Januari 2006. Asumsikan Pedrich Corporation membeli 90% kepemilikan dalam Sandy Corporation dengan membayar tunai $198.000. Neraca komparatif kedua entitas itu sebelum auisisi adalah sebagai berikut (dalam ribuan) :

Pedrich Sandy
Book Value Fair Value Book Value Fair Value
Cash $220 $220 $ 5 $ 5
Accounts Receivable - net $ 80 $ 80 $ 30 $ 35
Inventory $ 90 $100 $ 40 $ 50
Other current assets $ 20 $ 20 $ 10 $ 10
Plant assets – net $220 $300 $ 60 $ 80
Total assets $630 $720 $145 $180
Liabilities $ 80 $ 80 $ 25 $ 25
Capital Stock, $10 par $400 $100
Retained Earnings $150 $ 20
Total Equities $630 $145

Harga beli $198.000 untuk 90% kepemilikan merupakan nilai total dari asset bersih Sandy Corporation $220.000 ($198.000 / 90%). Dalam teori entitas, seluruh asset dan liabilitas anak entitas dinilai kembali dan tercermin dalam laporan konsolidasian sejumlah $220.000. Dalam teori induk entitas, total implied value tidak tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian, dan hanya 90% dari asset bersih anak entitas yang dinilai kembali. Meskipun perbedaan teori tidak mempengaruhi akuntansi induk entitas yang menggunakan metode ekuitas, hasil perhitungan aset, liabilitas serta kepemilikan hak non pengendalian menjadi berbeda.

TEORI INDUK ENTITAS
Menurut teori induk entitas (dan teori kontemporer), nilai asset yang dapat diidentifikasi dan goodwill adalah 90% dari nilai di atas :

Account Receivable – net $ 5.000 x 90% = $ 4.500
Inventory $ 10.000 x 90% = $ 9.000
Plant assets – net $ 20.000 x 90% = $ 18.000
Goodwill $ 65.000 x 90% = $ 58.500
Total purchase price over book value acquired $ 90.000

GOODWILL
Dalam teori entitas, goodwill sebesar $65.000 sama dengan nilai total asset bersih Sandy Corporation atas nilai wajarnya ($220.000 - $155.000). Dalam Teori induk perusahaan, goodwill sebesar $58.500 adalah sama dengan biaya investasi dikurangi 90% nilai wajar asset yang dapat diidentifikasi Sandy Corporation ($198.000 - $139.500). Tambahan sebesar $10.000 yang dialokasikan kepada aset yang dapat diidentifikasi dan goodwill dengan metode ekuitas ($100.000 - $90.000) tercermin pada neraca konsolidasian dalam kelompok kepemilikan hak non pengendalian.

Konsolidasi Saat Akuisisi
Dengan teori induk entitas, 90% dari kelebihan nilai wajar atas nilai buku aset yang dapat diidentifikasi dialokasikan ke asset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi, dan kelebihan biaya investasi atas nilai wajarnya sebesar $58.500 dialokasikan ke goodwill. Kepemilikan minoritas $12.000 dalam teori induk entitas sama dengan 10% nilai buku asset bersih Sandy Corporation pada asset konsolidasi dalam teori induk entitas terdiri dari nilai buku gabungan asset ditambah 90% kelebihan nilai wajar aset Sandy Corporation atas nilai bukunya. Dalam teori entitas, asset konsolidasi terdiri dari nilai buku asset Pedrich Corporation ditambah nilai wajar asset Sandy Corporation. Meskipun seluruh asset Sandy Corporation dikonsolidasi pada nilai wajarnya, total asset konsolidasi tidak menggambarkan nilai wajar dalam kedua teori, karena asset induk entitas tidak dinilai kembali pada saat penggabungan usaha dilakukan.

Konsolidasi Setelah Akuisisi
Perbedaan antara teori induk entitas dengan teori entitas dapat dijelaskan lebih lanjut dengan mengamati kegiatan operasi Pedrich Corporation dan Sandy Corporation selama tahun 2006. Asumsi-asumsi berikut ini dibuat :
• Laba bersih dan dividen Sandy Corporation untuk tahun 2006 masing-masing $35.000 dan $10.000.
• Kelebihan nilai wajar atas nilai buku piutang dagang dan persediaan Sandy Corporation pada tanggal 1 Januari 2003 direalisasi selama tahun 2006.
• Aset tetap Sandy Corporation disusutkan 5% setahun dan goodwill dari konsolidasi tidak diamortisasi.

METODE EKUITAS
Dengan asusmsi tersebut, Pedrich Corporation mencatat pendapatan investasi dari Sandy Corporation tahun 2006 sebesar $17.100 yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas sebagai berikut :

Share of Sandy’s net income ($35.000 x 90%) $ 31.500
Less : Realization of excess allocated to receivables
($5.000 x 90%) ($ 4.500)
Realization of excess allocated to inventories
($10.000 x 90%) ($ 9.000)
Depreciation on excess allocated to plant assets
($20.000 x 90%) : 20 years ($ 900)
Income from Sandy $ 17.100

Pada tanggal 31 desember 2006 akun investasi Pedrich Corporation pada Sandy Corporation yang menggunakan metode ekuitas bersaldo $206.100. Saldo investasi ini terdiri dari biaya investasi $198.000 ditambah pendapatan investasi 2006 sebesar $17.100 dikurangi dividen yang diterima Sandy Corporation selama 2006 sebesar $9.000. Akuntansi dengan metode ekuitas tidak dipengaruhi oleh sudut pandang yang dipakai dalam mengkonsolidasi laporan keuangan entitas afiliasi dan dengan demikian, laporan terpisah Pedrich Corporation dan Sandy Corporation masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 akan sama, apapun teori yang digunakan.

PERTIMBANGAN AKUNTANSI PUSH DOWN DAN BASIS LAINNYA
Ketika akuntansi push down tidak digunakan dalam akuisisi, alokasi harga pembelian pada aset bersih berwujud dan goodwill diselesaikan dalam kertas kerja konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasian menggambarkan alokasi pembelian. Apabila anak entitas mencatat alokasi dalam laoran keuangannya dengan akuntasi push-down, maka dengan demikian proses konsolidasi telah disederhanakan.
Pedrich Corporation mendapatkan 90% kepemilikannya dengan membayar $198.000 pada tanggal 1 Januari 2006. Apabila akuntansi push-down digunakan dan hanya 90% asset bersih yang dapat diidentifikasi Sandy Corporation yang dinilai kembali (teori induk entitas), maka perbedaan nilai buku/harga perolehan $90.000 dialokasikan sebagai berikut (dalam ribuan):

Book Value Push-Down Adjusment Book Value After Push-Down
Cash $ 5 $ 5
Accounts Receivable – net $ 30 $ 4,5 $ 34,5
Inventory $ 40 $ 9 $ 49
Other current assets $ 10 $ 10
Plant assets – net $ 60 $ 18 $ 78
Goodwill $ 58,5 $ 58,5
$145 $ 90 $235
Liabilities $ 25 $ 25
Capital stock $100 $100
Retained earnings $ 20 ($ 20)
Push-down capital $110 $110
$145 $235

Penyesuaian push-down pada buku terpisah Sandy Corporation dicatat sebagai berikut :

Accounts Receivable $ 4.500
Inventory $ 9.000
Plant Assets $ 18.000
Goodwill $ 58.500
Retained Earnings $ 20.000
Push-down capital $110.000

Jika total nilai $220.000 dihilangkan dari harga beli 90% kepemilikan pada Sandy corporation dengan teori entitas (harga perolehan $198.000 / 90%), maka kelebihan $100.000 di push-down pada buku Sandy Corporation sebagai berikut (dalam ribuan):


Book Value Push-Down Adjusment Book Value After Push-Down
Cash $ 5 $ 5
Accounts Receivable $ 30 $ 5 $ 35
Inventory $ 40 $ 10 $ 50
Other current assets $ 10 $ 10
Plant assets – net $ 60 $ 20 $ 80
Goodwill $ 65 $ 65
$145 $100 $245
Liablities $ 25 $ 25
Capital stock $100 $100
Retained earnings $ 20 ($ 20)
Push-down capital $120 $120
$145 $100 $245

Jurnal untuk mencatat 100 % penyesuaian push-down pada buku terpisah Sandy Corporation adalah sebagai berikut :



Accounts Receivable $ 5.000
Inventory $ 10.000
Plant Assets $ 20.000
Goodwill $ 65.000
Retained Earnings $ 20.000
Push-down capital $120.000

Leveraged Buyouts
Pada Leveraged Buyouts (LBO), sekelompok investor (seringkali mencakup manajemen entitas, banker investasi, dan institusi keuangan) memperoleh sebuah entitas (entitas A) dari pemegang saham publik melalui transaksi yang dibiayai sedikit modal dan hutang dalam jumlah yang amat besar. Biasanya, kelompok investor mengumpulkan dana untuk LBO melalui 10% investasi uang mereka sendiri dan sisanya dari pinjaman.
Biasanya hutang yang diperoleh investor untuk membiayai LBO dijamin oleh asset entitas A dan dilunasi oleh dana yang berasal dari operasi entitas A dan/atau melalui penjualan assetnya. Karena hutang tersebut dijamin oleh aset entitas A, bank memberi pinjaman kelompok investor seringkali menginginkan agar hutang tersebut muncul dalam laporan keuangan entitas A.

USAHA PATUNGAN
Usaha patungan (joint venture) adalah bentuk persekutuan yang dimulai oleh ekspedisi perdagangan maritim Yunani dan romawi. Tujuannya adalah menggabungkan partisipasi manajemen dengan pemilik modal untuk suatu proyek perdagangan spesifik dan terbatas.
Tipe umum usaha patungan temporer adalah bentuk sindikat yang terdiri dari bankir investasi untuk membeli sekuritas dari perusahaan yang mengeluarkannya dan kemudian memasukkannya kepada masyarakat umum. Usaha patungan memungkinkan beberapa pesertannya berbagi resiko dan hasil atas tindakan yang jika dilakukan oleh seseorang peserta sangat beresiko.
Bidang baru dan kegunaan dari bentuk usaha patungan bagi dunia usaha semakin lama semakin penting. Sebagai contoh, sampai pertengahan 1994 pada bidang telekomunikasi hampir seluruh entitas mencari sekutu usaha patungan untuk mendapatkan keuntungan dan memperluas usaha. Tujuan dari usulan usaha patungan ini ialah untuk mengakumulasikan modal untuk memenangkan tender izin jasa komunikasi pribadi (personal communication services) yang bernilai milyaran dollar dan untuk membangun jaringan telepon nasional tanpa kabel. Salah satu keuntungan dari usaha ini adalah menghindari harga akuisis yang mahal.

Pengertian Usaha Patungan
Usaha patungan adalah sebuah entitas usaha yang dimiliki, dioperasikan, dan dikendalikan secara bersama-sama oleh sekelompok kecil investor (venturer), untuk menjalankan suatu bidang usaha tertentu yang saling menguntungkan tiap venturer.




Struktur Organisasi Usaha Patungan

• Entitas Patungan usaha : entitas yang dimiliki dan dioperasikan oleh sekelompok kecil venturer untuk mencapai hasil yang sangat menguntungkan.
• Persekutuan Umum : asosiasi dimana tiap sekutu memiliki tanggung jawab tidak terbatas.
• Persekutuan Terbatas : asosiasi dimana terdapat satu sekutu atau lebih memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan satu sekutu atau lebih memiliki tanggung jawab terbatas.
• Kepentingan yang tidak terbagi : pengaturan kepemilikan dimana terdapat dua pihak atau lebih secara bersama-sama memiliki kekayaan dan hak miliknya masih ada pada masing-masing individu sampai sebatas kepentingan masing-masing pihak.

Akuntansi untuk Entitas Patungan Usaha
Pendekatan untuk menentukan pengaruh signifikan pada usaha patungan entitas cukup berbeda dengan investasi pada saham biasa karena tiap venturer biasanya harus memberikan persetujuan pada setiap keputusan yang signifikan, sehingga memberikan kemampuan untuk menerapkan pengaruh yang signifikan tanpa mempertimbangkan kepemilikan kepentingan.
Investasi pada saham biasa entitas patungan usaha yang melebihi 50% dari saham beredar usaha patungan adalah investasi anak entitas (subsidiary investments), dimana diterapkan akuntansi dan pelaporan induk-anak. Entitas patungan usaha yang 50% dimiliki oleh salah satu pihak tidak dianggap sebagai usaha patungan, meskipun tetap dilaporkan sebagai usaha patungan pada laporan keuangan.

Konsolidasi Satu Baris dan Konsolidasi Proposional
Diasumsikan Price Corporation memiliki 50% kepentingan tidak terbagi pada Shield Company, usaha patungan bidang perdagangan. Laporan keuangan komparatif berdasarkan dua asumsi (metode ekuitas dan konsolidasi proporsional) disajikan pada peraga 11-10 (dalam ribuan).

Equity Method – Price corporation Shield Unincorporated Proportionate Consolidation – Price and Shield
Income Stetment
Revenues
Sales $2.000 $ 500 $2.250
Income from Shield $ 100
Total revenue $2.100 $ 500 $2.250
Expense $1.200 $ 200 $1.300
Cost of sales $ 400 $ 100 $ 450
Other expense $1.600 $ 300 $1.750
Net Income $ 500 $ 200 $ 500

Balance Sheet
Cash $ 200 $ 50 $ 225
Accounts receivable $ 300 $ 150 $ 375
Inventory $ 400 $ 300 $ 550
Plant assets $ 800 $ 800 $1.200
Investment in Shield $ 500
Total assets $2.200 $1.300 $2.350

Accounts payable $ 400 $ 200 $ 500
Other liabilities $ 500 $ 100 $ 550
Capital stock $1.000 $1.000
Retained earnings $ 300 $ 300
Venture capital $1.000
Total equities $2.200 $1.300 $2.350